Apa yang pertama kali terlintas di benak kalian saat mendengar kata Aloe Vera gel? Berani taruhan banyak kalian yang bakal membayangkan gel keluaran Korea yang sempat meledak hits itu, hehe. Ya, meski saya sempat juga ikut arus menjadi fans produk itu (dan masih kok!), tapi beberapa waktu lalu sepertinya saya menemukan ‘selingkuhan’ baru yang cukup menjanjikan.
Yap, sekitar beberapa bulan yang lalu saya iseng membeli sebuah produk Aloe gel lokal yang lagi diskon di Mirota Kampus, Yogyakarta. Yasssh, harganya super miring! Kalau nggak salah, saya belinya hanya sekitar 25 ribuan saja. Bandingkan dengan produk import sebelah yang harganya 3 kali lipat di atasnya, bikin jelas produk ini bagai dupe-nya yang sangat menggoda kan? Terlebih dengan iming-iming kadarnya yang tertera sampai 98%, jadi makin penasaran deh buat cobain. Buat kamu yang sering lihat produk ini di supermarket dan masih maju mundur buat beli, simak review aku kali ini ya!
Jujur saja saya nggak punya ekspektasi macam-macam sama produk ini. Lho harganya cuma 20 ribuan, Guys. Hehe. Yang pasti, saya terkesan dengan Herborist yang merilis produk dengan kadar sampai 98% begini. Mbok ya dari dulu gitu lho T___T
Kemasan Produk
Dari segi kemasan, produk ini bisa dibilang cukup lumayan, tapi kurang berkesan. Ya, biasa aja gitu lho nggak ada bentuk atau gambar yang bikin kamu gemas sampai bolak balik ngelihatin kemasannya gitu lho (and it happens all the time when you buy Korea products, right?)
Setahu saya, produk ini dijual dalam 2 bentuk kemasan, satunya dalam jar plastik dengan isi lebih banyak dan satunya lagi tube dengan bukaan flip seperti ini dengan isi sekitar 100 gram saja. Cukup adil sih, soal harga.
Warnanya hijau, desainnya cukup informatif tapi kurang lucu. Herborist, semoga ke depannya kamu juga memikirkan soal eyegasm para konsumenmu, ya :’)
Tekstur produk
Bicara soal tekstur, saya bisa bilang produk ini cukup oke dan berhasil. Teksturnya gel, nggak terlalu encer dan nggak juga terlalu padat krimi sampai keras begitu. Nyaman dan saya suka banget dengan teksturnya.
Isi produk dan kelembapannya
Jujur, seperti yang saya bilang sebelumnya, ekspektasi saya terhadap produk ini cukup rendah, mengingat harganya pun sangat ringan di kantong. Tapi di luar dugaan, produk ini cukup menyenangkan untuk digunakan. Saya suka lo, beneran. Ini saya ngomong sama sekali nggak di-endorse lo. Produk ini teksturnya ringan, mudah dibaurkan tapi cukup melembapkan. Selama ini saya pakai di muka, leher dan tangan. Ada sensasi dingin yang menyegarkan dan aromanya sih menurut saya cukup segar, cenderung ke arah agak maskulin, yaitu aroma segar fresh tapi bukan berbau buah atau bunga-bungaan. Tapi tenang, aromanya NGGAK semaskulin itu, seger lah pokoknya dan memang agak nyentrong di pemakaian pertama. Ya di kulit beberapa saat kemudian bakal hilang sendiri.
Saya suka produk ini karena ringan dan bisa jadi pelembap harian yang nggak meninggalkan rasa lengket atau warna apapun di kulit. Gelnya sendiri bening karena produk ini nggak menyertakan pewarna sintetis di dalamnya. Serunya, saya nggak ngelihat ada alkohol dalam komposisi produknya. Good job! Oh, satu lagi. Di kulit sensitif, kering kombinasi berminyak saya produk ini sangat gentle, nggak ada sensasi perih, bikin iritasi dan bikin jerawatan ya.
Overall, saya ngerasa bahagia karena Herborist mengeluarkan produk semacam ini. Ya, meski saya masih punya yang keluaran Nature Republic itu, tapi tetap saya suka dengan produk yang harganya murah meriah ini. Meski murahan, hasilnya nggak murahan kok sungguh. Mungkin dari segi kemasan, mereka bisa bekerja lebih lagi, misalnya dibuat lebih simpel dengan warna lebih netral, hijau daun semua atau serba putih mungkin?
Pros
+ Harganya murah, teman-teman!
+ Kemasannya praktis
+ Cukup melembapkan
+ Nggak bikin iritasi atau jerawatan / bruntusan
Cons
– Kemasannya kurang lucu, hahahaha
– Meski wanginya nggak buruk-buruk amat, saya lebih suka kalau aromanya bunga yang lembut saja
Harga : Kurang lebih Rp25.000,00
Isi produk : 100 gram
Gimana, jadi tertarik buat mencoba nggak? Semoga makin banyak produk Indonesia yang tergerak hatinya untuk mengadopsi lebih banyak lagi produk dari luar. Selain biar barang KW makin nggak laku, juga biar bujet perawatan kulit jadi makin hemat. Setuju?
Thanks for reading, Guys. Love you!
Raisa A.